Kam. Nov 7th, 2024

Riau-Lenterahum21.com

Belantara Foundation, bekerja sama dengan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura, Kelompok Tani Hutan Sultan Syarif Hasyim (KTH SSH), dan pemangku kepentingan lokal, mengajak pelajar Jepang dari Senior High School at Sakado, University of Tsukuba, dan Ehime University Senior High School untuk melakukan penanaman pohon simbolis di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Provinsi Riau, pada Selasa, 30 Juli 2024.

Pada kegiatan ini, sebanyak 34 bibit pohon langka, termasuk balangeran (Shorea balangeran) dan meranti bunga (Shorea leprosula), ditanam. Acara yang didukung oleh APP Japan Ltd. dan APP ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya partisipasi aktif dalam pelestarian alam dan lingkungan hidup di Indonesia.

Generasi muda memiliki potensi besar sebagai agen lingkungan yang dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengendalian perubahan iklim. Salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan ikut serta dalam gerakan menanam pohon.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna, menekankan bahwa kolaborasi multipihak adalah kunci keberhasilan kampanye gerakan menanam pohon, termasuk dari elemen masyarakat khususnya generasi muda. “Kami akan mengajak berbagai pihak, termasuk generasi muda, untuk berkontribusi pada pemenuhan Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia dalam pengurangan emisi gas rumah kaca, khususnya di Pulau Sumatra,” ujarnya.

Dr. Priatna juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Forest Restoration Project: SDGs Together, yang mendukung berbagai target Sustainable Development Goals (SDGs), seperti perlindungan ekosistem, produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, serta tindakan terhadap perubahan iklim.

Kepala KPHP Minas Tahura, Sri Wilda Hasibuan, S.Sos., M.Si., menuturkan bahwa Tahura SSH, yang memiliki luas lebih dari 6.000 hektar, telah mengalami deforestasi dan degradasi akibat aktivitas ilegal. “Kami terus menjaga dan memulihkan fungsi kawasan Tahura SSH melalui kegiatan perlindungan dan restorasi hutan. Upaya ini membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak,” jelasnya.

Representatif Senior High School at Sakado, University of Tsukuba, Yoshikazu Tatemoto, menekankan pentingnya kesadaran melestarikan alam yang harus ditanamkan sejak dini. “Dengan menanam pohon, kita dapat berkontribusi dalam mencegah dampak perubahan iklim yang saat ini menjadi perhatian dunia,” ujarnya.

Pada tahun ini, kegiatan penanaman simbolis telah dilakukan dua kali. Penanaman sebelumnya dilakukan bersama beberapa perusahaan asal Jepang di Tahura SSH pada 16 Juli 2024, dengan menanam berbagai jenis pohon langka.

Program Forest Restoration Project: SDGs Together, yang dijalankan melalui donasi sebagian hasil penjualan produk oleh produsen kertas Indonesia APP kepada Belantara Foundation, telah berjalan sejak Agustus 2020. Program ini fokus pada penanaman dan perawatan pohon serta perlindungan kawasan secara berkelanjutan. Dalam empat tahun terakhir, telah ditanam dan dirawat sebanyak 43.901 pohon di area seluas 94 hektar.

Program ini juga melibatkan pemasangan papan nama proyek, pembangunan rumah pembibitan, pondok kerja, patroli hutan, peningkatan kapasitas masyarakat, serta monitoring dan evaluasi. Hingga kini, setidaknya 32 jenis pohon telah ditanam, termasuk beberapa spesies yang masuk dalam kategori terancam punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).(Riski)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *