Suasana keakraban menyelimuti Bumi Perkemahan Cibubur (Buperta), Jakarta Timur, Senin (16/09/2024).
Ratusan relawan dan potensi SAR dari berbagai wilayah se-Jabodetabek berkumpul dalam acara Ngopi Bareng yang diselenggarakan oleh Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (Squad PBI).
Acara ini menjadi ajang silaturahmi dan diskusi santai yang mendalam bagi mereka yang berjuang di garis depan penanggulangan bencana.
Dukungan penuh dari BNPB dan BASARNAS serta berbagai organisasi yang tergabung dalam Squad PBI semakin memperkuat makna dari pertemuan ini.
Turut hadir sejumlah tokoh penting, termasuk Direktur Kesiapsiagaan BNPB Drs. Pangarso Suryotomo, M.MB, dan Direktur Bina Potensi SAR Basarnas Agus Haryono, S.S., M.BA, yang membagikan pandangan dan pengalaman mereka kepada para peserta.
Diskusi ini dipandu oleh Yarkoni dari pengurus Squad PBI, yang sukses menjaga suasana tetap hangat dan interaktif.
Menyamakan Persepsi: Relawan dan Potensi SAR Berada di Garda Terdepan
Dalam sambutannya, Pangarso Suryotomo—yang akrab dipanggil Pak Papang—menekankan pentingnya memahami peran relawan dan potensi SAR sebagai garda terdepan saat terjadi bencana.
Ia menegaskan bahwa meskipun relawan dan potensi SAR memiliki latar belakang yang berbeda, mereka memiliki tujuan yang sama: memberikan bantuan pada saat-saat kritis.
“Kita semua berperan penting ketika bencana datang. Hal yang paling utama adalah terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik dalam bekerja sama,” ujar Pak Papang dengan penuh semangat.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi di lapangan dan kesiapan mental saat menghadapi situasi darurat.
Agenda Besar di Depan Mata: Volunteer Day dan Jambore Relawan Disabilitas
Tidak hanya itu, Pak Papang juga membagikan kabar gembira mengenai agenda besar yang akan digelar pada bulan November mendatang, yaitu Volunteer Day di Tangerang Selatan dan Jambore Relawan Disabilitas.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah besar untuk mempererat solidaritas dan meningkatkan kemampuan para relawan.
Senada dengan Pak Papang, Agus Haryono dari BASARNAS menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas para relawan dan potensi SAR.
Ia menjelaskan bahwa regulasi yang ada, seperti UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana dan UU No.29/2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, menekankan pentingnya pelatihan dan sertifikasi bagi para petugas pencarian dan pertolongan.
“Peningkatan kompetensi adalah hal yang tak bisa ditawar lagi,” tegas Agus.
Diskusi Dinamis: Sertifikasi dan Pembelajaran di Lapangan
Diskusi yang berlangsung juga mengangkat isu penting mengenai perlunya sertifikasi bagi relawan dan potensi SAR. Hal ini dianggap krusial untuk memastikan bahwa semua yang terlibat dalam operasi penyelamatan memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai.
Pengalaman langsung dari lapangan menjadi pelajaran berharga yang dibagikan oleh para peserta, memperkaya wawasan relawan yang hadir.
Squad PBI: Wadah Kolaborasi dan Regenerasi Relawan
Ketua Squad PBI, Subur Rojinawi, dalam sambutannya menegaskan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk mempererat silaturahmi dan bertukar pengalaman di antara para relawan. Ia menjelaskan bahwa Squad PBI, yang kini sudah berusia delapan tahun, telah menjadi wadah besar bagi 270 lebih organisasi dan lembaga.
“Kami terus mendorong kolaborasi antar organisasi agar koordinasi di lapangan semakin efektif,” ujar Subur.
Subur juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap regenerasi di kalangan relawan. Saat ini, banyak anak muda, termasuk mahasiswa dari berbagai kampus, yang aktif bergabung dalam setiap kegiatan Squad PBI.
“Semangat generasi muda ini sangat membanggakan, dan mereka adalah masa depan dalam penanggulangan bencana,” tambahnya.
Penutup yang Berkesan
Mengakhiri acara, Subur menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan bekerja keras dalam menyukseskan acara ini, meskipun persiapan dilakukan dalam waktu singkat.
“Terima kasih kepada BNPB, BASARNAS, dan semua organisasi serta komunitas yang telah bahu-membahu. Semoga semangat kebersamaan ini terus berlanjut dan menguat,” pungkasnya dengan penuh harapan.
(Riski)