lenterahukum21.com,Ambon – Penyakit HIV masih menjadi perhatian serius di Kota Ambon. Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy, M.Kes, menjelaskan bahwa HIV, yang menyerang sistem imun tubuh.
Banyak dipicu oleh perilaku seks bebas. Namun, ia menegaskan, tanggung jawab terhadap perilaku masyarakat bukan sepenuhnya tugas Dinas Kesehatan,” ucapnya di Kantor Dinkes yang beralamat di Jl. Imam Bonjol No.14.
Menurut drg. Wendy, penyebab utama HIV adalah perilaku seks bebas tanpa pengaman seperti kondom. “Jika seseorang memilih tidak menggunakan kondom, maka risiko penularan HIV meningkat. Sosialisasi pencegahan seks bebas menjadi salah satu tugas kami,” ujarnya.
Dinas Kesehatan fokus pada pencegahan dan pengobatan. Ketika kasus baru ditemukan, pasien segera diberikan pengobatan untuk menekan risiko penularan lebih lanjut. “Kami memberikan obat kepada penderita agar mereka dapat hidup lebih lama dan tetap beraktivitas seperti biasa tanpa menularkan virus,” jelas drg. Wendy.
Selain itu, tim Puskesmas aktif turun ke lokasi-lokasi berisiko untuk memeriksa masyarakat yang berpotensi terjangkit HIV. “Jika ditemukan kasus positif, langsung diobati. Ini langkah kami mengendalikan penyebaran HIV,” tambahnya.
Saat ini, Kota Ambon memiliki target pemeriksaan 11.000 orang per tahun, namun baru mencapai 8.000–9.000 orang. Dinas Kesehatan terus berupaya mengejar target tersebut. “HIV adalah fenomena gunung es. Jika kami diam, penularan sulit dikendalikan. Tapi dengan proaktif mencari kasus baru, penularan dapat ditekan,” katanya.
Wendy menekankan bahwa pencegahan HIV adalah tanggung jawab bersama, termasuk keluarga, masyarakat, dan pemerintah. “Perilaku individu juga berperan penting. Jika sudah tahu risiko, gunakan pengaman. Pencegahan itu dimulai dari diri sendiri,” tutupnya.
Dengan meningkatnya kasus baru, Dinas Kesehatan Kota Ambon terus bekerja keras untuk mengendalikan HIV agar tidak semakin meluas, sembari mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan.
(NW)